Kamis, 12 Maret 2009

Seminar Migas Telan Budget Rp 600 juta

Gema Matra – Pelaksanaa seminar dan lokakarya tentang Minyak dan Gas (Migas), yang diadakan Dinas Sumber Daya Mineral (SDM) Propinsi Sulbar, mendapat tekanan dari berbagai kalangan. Dalam hal ini Masyarakat dan LSM yang ada di propinsi Sulbar tersebut, secara tegas menentang bahkan menolak eksploitas Migas di Sulawesi Barat.
Keterangan yang diperoleh media ini, penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut tidak begitu jelas.
Salah seorang staf Migas, yang meminta namanya tidak dikorankan mengatakan, kegiatan itu menelan bajet hingga ratusan juta rupaih, yang diambil dari APBD tahun 2008.
Terkait hal itu, pihak panitia yang berusaha di konfirmasi media ini mengenai besarnya bajet, terkesan menutup-nutupi.
“Saya tidak begitu tahu berapa besarnya bajet yang di keluarkan oleh Pemda untuk kegiatan Migas, yang jelas dana tersebut bersumber dari APBD tahun 2008,” terang Muhidin yang terkesan enggan memberikan penjelasan lebih kepada wartawan.
Direktur LSM Laskar Anti Korupsi (LAK), Muslim Fatilah, menegaskan, jika peroperasian Migas itu dilaksanakan maka akan menimbulkan dampak negatif.
“Hal itu hanya membawa kepentingan sepihak dan memberi keuntungan kepada sepihak pula. Otomatis akan menguntungkan pihak pengelola tanpa bisa menjamin dampak negatif, ketimbang positif yang nantinya bakal muncul di masyarakat,” jelas Muslimah.
Senada dengan Muslimah Fatilah, Syarifuddin salah seorang anggota LSM dari Kalumpang, menegaskan bahwa pihak migas yang akan melakukan eksploitasi hendaknya harus melakukan sosialisasi dimasyarakat, serta uji kelayakan pantas tidaknya Migas berada di tengah-tengah masyarakat Sulbar. Selain itu, Syarifuddin juga menegaskan jika pihak migas harus melakukan penggodokan serta uji kelayakan Amdal diwilayah peroperasian dan yang terpenting adalah pihak pengelola harus tranparansi dalam penggunaan anggaran.(Eni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar