Kamis, 12 Maret 2009

Kondisi Jalan di Sulbar Semakin Meresahkan


Ughhh... sialan... ughhh... Aduhhh... mati aku...
Demikian antara lain keluhan yang keluar dari mulut sebagian pengguna jalan yang melintasi jalan menuju ibu kota Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Keluhan tersebut disebabkan lubang serta benjolan-benjolan yang hampir memenuhi badan jalan dibeberapa titik diwilayah Sulbar.

Laporan: Dadank Gema News

Hingga saat ini, kondisi jalan dan sebagian jembatan yang menghubungkan antara Sulteng, Sulbar dan Sulsel, masih sangat memprihatinkan. Pasalnya, lebih dari 10 titik jalan rusak di propinsi tersebut terhitung parah.
Berdasarkan pantauan Gema News, salah satu titik jalan rusak yang diperkirakan kurang lebih sepanjang 10 kilometer, tepatnya di Kecamatan Sarjo, Kabupaten Mamuju Utara (Matra).
Kerusakan badan jalan seperti benjolan dan lubang, diwilayah propinsi Sulbar, selain menghambat pengguna jalan yang hendak melintas, juga berpotensi terhadap kerusakan kendaraan dan menimbulkan Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas).
“Hampir setiap melintasi jalan ini kendaraan saya mengalami kerusakan. Semua itu disebabkan lubang dan benjolan yang sulit dihindarkan,” ungkap Wawan, seorang warga Majene, yang melintas jalan itu kepada Gema News beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kerusakan jalan menuju Sulbar, itu sudah berlangsung lama. Adapun perbaikan yang dilakukan Pemerintah untuk jalan tersebut menurut Wawan, tidak merata.
“Selama ini, yang paling sering dilakukan adalah penimbunan. Untuk pengaspalan hanya sebagian saja. Saya berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap semua jalan yang rusak ini, karena dengan kondisi jalan yang dipenuhi lubang, otomatis perjalanan yang seharusnya hanya 1 jam bisa menjadi 2 hingga 3 jam,” tuturnya.
Selain kondisi jalan poros, berdasarkan pantauan, beberapa titik jembatan darurat juga ditemukan di Sulbar.
Saat ini, Dua jembatan di Desa Bambalamotu, masih terbuat dari kayu dan batang kelapa sehingga, setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang melintasi jembatan itu harus antri. Hal tersebut disebabkan jembatan besar penghubung jalan di desa itu saat ini masih dalam tahap perbaikan.
Selain Desa Bambalamotu, Sejumlah jembatan yang mengalami kerusakan diwilayah Sulbar diantaranya Jembatan Desa Kambunong dan Desa Lara, Kecamatan Karossa.
Ansar, seorang warga Mamuju Kota, kepada media ini juga mengaku, akibat kerusakan jalan tersebut, selain menghalangi perjalanan juga pernah berakibat pada Lakalantas yang hingga menelan korban jiwa.
“Bagaimana tidak mau ada kecelakaan kalau lubang, benjolan dan tumpukan hampir memenuhi badan jalan. Saya berharap kepada pemerintah agar memperbaiki semua jalan yang rusak sebab, dampak dari kerusakan itu sangat merugikan pengguna jalan,” ujarnya.
Ansar menambahkan, selain kerusakan jalan, salah satu jembatan yang berada di Desa Kambunong, Kecamatan Karossa, sangat meresahkan. Pasalnya, jembatan darurat yang berukuran kurang lebih 7 meter, terkadang sulit untuk disebrangi oleh kendaraan roda empat.
Dikatakan Ansar, Ditengah-tengah jembatan itu sudah berbentuk bedengan, sehingga terkadang mobil yang melintasi jembatan itu kandas.
“Jembatan yang terbuat dari kayu tidak akan bertahan lama sebab, kayu-kayu itu akan lapuk, apalagi sering dilalui oleh kendaraan berat. Sudah jelas kayu yang sering dilalui roda mobil akan rapuh dan berlubang,” tuturnya.
Dengan kondisi jalan di Propinsi Sulbar yang kian meresahkan, diharapkan kepada seluruh pengendara yang hendak melintasi jalan di wilayah tersebut agar lebih berhati-hati.
Selamat jalan menuju Sulbar.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar