Kamis, 12 Maret 2009

BKKBN Adakan Program Pemantapan KB

Gema Palu – BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan berbagai rangkaian acara beberapa minggu kedepan diantaranya dua hari Pementapan Program KB disambung Sosialisasi DAK 2009, Selanjutnya pada hari rabu diadakan pertemuan JKK, Penilaian angka kredit bagi PKB, Rapat kerja daerah Pada hari kamis di ruang Polibu, Serah sehan Hasil Pendataan Keluarga 2008 dan Orientasi PUM hari sabtu sekaligus Penterahan AJK dan Juknis Anggaran Tahun 2009.
Mengawali pelaksanaan Program Pelaksanaan KB Nasional Tahun 2009 ini, Maka BKKBN Propinsi Sulteng mengadakan Pertemuan Pemantapan Program KB Bagi SKPD-KB Kabupaten dan Kota pada (2 - 4/3) dibalai Diklat Propinsi Sulteng, dengan tujuan untuk memantapkan pelaksanaan inisiatif strategis Bidang Operasional kearah capaian AB dan AA, dan juga untuk memantapkan kelembagaan yang telah terbentuk sesuai PP 41 tahun 2007, Selain itu juga untuk mendayagunakan PKB serta melakukan advokasi kepada Pemda untuk rekrtmen tenaga serta optimalisasi mantan pegawai BKKBN yang menduduki jabatan Struktural dan Tupoksi yang masih terkait dengan program KB, memantapkan operasional lini lapangan, dan lain sebagainya.
Karena mengingat peaksanaan Program KB 2008 lalu banyak mengalami kemajuan dimana berhasil mengajak peserta KB baru sebesar 65.578 orang, terbanyak adalah Kabupaten Donggala yaitu sebesar 12.238 orang, menyusul Kabupaten Parigi Moutong, Banggai, Tolitoli dan Morowali. “Olehnya itu saya atas nama BKKBN mengucapkan penghargaan kepada dan Ibu seluruh Jajaran SKPD-KB Kabupaten dan Kota, Kecamatan serta Desa, karena mau meluangkan sedikit waktunya untuk mengikuti Pertemuan Pemantapan Program KB ini,” ungkap Kepala BKKBN Propinsi Sulteng Djuwartini SKM MM, pada Selasa (3/3) pekan kemarin.
Dikatakan Djuwartini, bahwa tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2009 sangatlah besar karena disamping Negara ini sedang sibuk menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilu Legislatif, Pilpres, juga dihadapkan dengan belum tercapainya sasaran RPJM 2004-2009, maka dari itu perlu merapatkan barisan dan memantapkan komitmen yang ada dan mengembangkannya keseluruh Kabupaten.
“Di Sulteng ini kita telah disuguhkan sebuah Realita Bahwa TFR di Sulteng cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir ini, tahun 1997 TFR 3,04, tahun 2003 TFR 3,2 dan pada tahun 2007 naik menjadi 3,3,” papar Djuwartini.
Oleh karenanya, Kepala BKKBN propinsi Sulteng mengharapkan kesemua hal tersebut dapat meningkatkan pengelolaan Program KB di seluruh Kabupaten dan Kota, meningkatkan aksesibilitas pelayanan KB bagi keluarga Prasejahtera dan KS I. Sehingga nantinya dapat menekan Unmet Need dan menekan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
“Selain itu, tahun 2009 ini BKKBN akan melakukan pelatihan dasar PLKB bagi 60 orang, usulan dari kabupaten kami tunggu, dan pembinaan PLKB sebagai pejabat fungsional perlu intensif agar para PLKB bersemangat dalam penilaian PAK, dan kita juga harus membahas secara detail mengenai hal ini sehingga nantinya dapat lebih adil dan propesional. Dan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM kabupaten maupun kota, BKKBN pusat memberi kesempatan bagi SKPD baru untuk mengikuti pentaloka secara mandiri di Yogyakarata dan Jakarta. Apabila ada yang berminat boleh mendafta,” ungkap Djuwartini.
Selain itu Ketua Panitia pelaksanaan pemantapan program KB Drs Nurdin Roki, selaku sekertaris BKKBN Propinsi Sulteng mengatakan, perkembangan program KB Nasional di Indonesia benyak dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan Strategis baik Nasional, Internasional, maupun Regional telah memberi pengaruh dalam pelaksanaannya.(wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar