Rabu, 28 Januari 2009

Hijaukan Hutan

Halatu :

Hijaukan Hutan Talundang

GEMA—Terinspirasi dengan program penanaman sejuta pohon. Halatu – mantan Imam Desa Siendeng, menjadikan dirinya melakukan penanaman ratusan pohon di Talundang.

Kalau kebanyakan petani lebih ccondong memilih menanam kakao dan cengkeh, Halatu malah memilih menanam jenis pohon palapi, meranti, dan nantu. Diawal kegiatannya, nyaris menjadi bahan tertawan petani lainnya, tapi baginya tak pernah menghiraukan, sebab niatnya sebagai warga yang mencintai lingkungan, ketika hutan habis dibabat, karena kepentingan bisnis atau pembukan lahan perkebunan, ia mulai berfikir betapa pentingnya kembali menghijaukan gunung yang sudah tandus, karena sewaktu-waktu bisa muncul ancaman banjir.

Karenanya. sosok satu ini, layak mendapat perhatian dari pemerintah, bahkan kalau mungkin diusulkan untuk mendapatkan penghargan kalpataru, sebagai tokoh pencinta lingkungan, atas usahanya melakukan penghijauan di Talundang, Desa Wanamukti, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong.

Usahanya sejak tujuh tahun lalu menanam ratusan hutan nantu, meranti, dan palapi kini menunjukkan hasil yang memuaskan, karena rata-rata hutan yang ditanam tumbuh dengan subur dan kini sudah berdiameter sekitar 30 sentimeter sebesar pohon kelapa.

Bahkan kini mulai lagi melakukan pembibitan. Menurut pengakuannya, lebih dari 2000-an jenis nantu, palapi, meranti dibibit di samping rumahnya di Talundang.

Suatu prestasi gemilang, yang mungkin sulit dilakukan orang lain, karena kecenderungannya untuk lebih fokus pada sektor perkebunan. Halatu adalah merupakan figur kekecualian dari masyarakat petani umumnya.

Andai kelak hutan yang ditanam itu sudah mencapai diameter 50 centimeter hingga 100 centimeter, maka praktis nilai jualnya akan lebih besar, bahkan mungkin bisa berbilang miliatan rupiah. Upaya untuk menjualnya kepada pengusaha kayu olahan memang sudah dipikirkan, karenanya untuk mengantisipasi hal itu, ia mulai melakukan pembibitan untuk peremajaan, agar tidak terjadi penggundulan hutan, sehingga saat terjadi penebangan hutan yang besar, sudah tumbuh lagi bibit baru.AKBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar